1. Appearance and themes: Untuk merubah tampilan layar pada computer.
• Display properties: Mengubah tampilan di desktop, seperti background,
secreen saver, warna, ukuran huruf dan resolusi layer. terdiri dari
beberapa menu yaitu themes, desktop, screen saver, appearance dan
setting,tema adalah latar belakang ditambah satu set suara, ikon, dan
unsur lain untuk membantu anda lebih personal komputer dengan satu klik
di dalamnya ada pilihan tema dan save as untuk menyimpan dan hapus untuk
menghapus tema dan ditampilkan juga contoh tema yang dipilihCara
menjalankan program: klik dua kali pada ikon tersebut, kemudian setting
sesuai dengan keinginan
• Taskbar and start menu : Mengatur start menu dan taskbar seperti
mengatur berapa jumlah item yang akan ditampilkan dan bagaimana
seharusnya ditampilkan. Cara menjalankan program: klik dua kali pada
ikon tersebut,
• Folder Option: Mengatur tampilan dari file dan folder, mengubah
asosiasi file, dan membuat file-file jaringan tersedia secara offline.
Cara menjalankan program: klik dua kali pada ikon tersebut, apabila
ingin menampilkan file/folder tersembunyi, pilih tab menu View, pada
bagian Hidden Files and Folders, pilih Show Hidden Files and Folders.
Pilih OK.
2. Network and internet connections : untuk mensetting atau menambahkan perangkat jaringan wireless untuk rumah atau kantor.
• Internet Options : Mengatur tampilan internet dan setting koneksi. Cara menjalankan program: klik dua kali pada ikon tersebut,
• Network set up wizard : Wizard ini akan membantu Anda mengatur
komputer ini untuk berjalan di jaringan anda ke jaringan Anda dapat
berbagi koneksi internet, mengatur jendela u firewall, berbagi file dan
folder, sharing printer
• Wireless network set up wizard : Wizard ini akan membantu Anda membuat
mengaktifkan keamanan jaringan nirkabel di mana semua komputer dan
perangkat Anda terhubung melalui titik akses nirkabel
• Network connections : Untuk mengoneksikan ke computer lain, jaringan
dan internet. Cara menjalankan program: klik dua kali pada ikon
tersebut,
• Windows firewall : windows firewall membantu melindungi komputer Anda
dengan mencegah pengguna yang tidak berwenang mendapatkan akses ke
komputer Anda melalui Internet atau jaringan
3. Add or remove programs : Install atau menghapus program dan
komponen windows. Cara menjalankan program: klik dua kali pada ikon
tersebut, kemudian pilih program yang ingin dihapus dari computer, bila
setuju tekan tombol Cahnge/Remove
4. Sound, speech, and audio devices
• Sound and audio devices : Mengubah skema suara untuk computer atau
mengkonfigurasi settingan untuk speaker dan alat rekam. Cara menjalankan
program: klik dua kali pada ikon tersebut,
• Speech : Mengubah settingan untuk kalimat menjadi suara atau
pengenalan suara (jika terinstal). Cara menjalankan program: klik dua
kali pada ikon tersebut,
5. Performance and maintenance : untuk memberikan sebuah nama pada work group dikomputer dalam suatu jaringan.
• Administrative tools : XP – Melenyapkan Administrative Tools dari Control Panel
• Administrative Tools dalam Control Panel berisi option-option untuk
mengkonfigurasi sistem Windows XP. Fungsi ini biasanya jarang digunakan
oleh pengguna Windows XP. Hanya pengguna Windows yang berpengalaman saja
yang sering menggunakan fungsi ini. Sayangnya, fungsi penting ini
sering disalahgunakan oleh beberapa pengguna .Windows XP tingkat atas
pada komputer milik pengguna Windows XP pemula atau newbie. Oleh karena
itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Anda dapat
melenyapkan fungsi ini dari dalam Control Panel. Namun, untuk melakukan
hal ini Anda harus memanfaatkan program registry editor.
• Scheduled Task : Mengatur jadwal computer untuk dijalankan secara
otomatis. Cara menjalankan program: klik dua kali pada ikon tersebut,
• Power Options : Mengatur settingan energi simpanan untuk computer. Cara menjalankan program: klik dua kali pada ikon tersebut,
• System : Untuk melihat informasi tentang system computer dan mengubah
setting perangkat keras, performanya dan update otomatis. Cara
menjalankan program: klik dua kali pada ikon tersebut,
6. Printers and other hardware : untuk merubah settingan printer, keyboard, perangkat keras lainnya
• Game controllers : Menambah, menghapus dan mengkonfigurasi control
game, seperti joystick and gamepad. Cara menjalankan program: klik dua
kali pada ikon tersebut,
• Mouse : Mengatur setting mouse seperti komfigurasi tombol, kecepatan
double klik, pointer mouse dan kecepatan gerakan mouse. Cara menjalankan
program: klik dua kali pada ikon tersebut,
• Printers and faxes : Untuk menampilkan printer yang terinstall dan
printer fax dan membantu untuk menambah baru. Cara menjalankan program:
klik dua kali pada ikon tersebut,
• Keyboard : Mengatur setting keyboard seperti rasio kedip kursor dan
rasio pengulangan karakter. Cara menjalankan program: klik dua kali pada
ikon tersebut,
• Phone and modem options :
• Scanners and cameras : Menambah, menghapus dan mengkonfigurasi scanner
dan kamera. Cara menjalankan program: klik dua kali pada ikon tersebut.
7. User Account: Mengubah setting akun pengguna dan password untuk orang yang berbagi computer
• Mail : sebagai mengatr surat elektronik (e – mail)
8. Date, time, language, and regional options : untuk mengatur tanggal, waktu, dan bahasa pada computer.
• Date and Time: Untuk mengatur waktu
• Language and regional option : Mengatur settingan untuk tampilan
bahasa, angka, waktu dan tanggal. Cara menjalankan program: klik dua
kali pada ikon tersebut,
9. Accessibility options : Untuk mengatur settingan display dan
mobilitas. Pilihan ini digunakan untuk setting hardware yang sudah
terinstalasi, misalnya sound, keyboard, mouse, dan sebagainya. Sebagai
gambaran berikut akan dijelaskan kemudahan dalam hal pemakaian
tombol-tombol pada papan ketik. Untuk pengganti hentakan mouse,
Microsoft Windows XP menyediakan tab untuk mengendalikan pointer mouse
dan fungsi tombol mouse dapat diganti dengan tombol numeric pada papan
ketik dan disebut sebagai istilah mousekey. Berikut ini adalah prosedur
yang harus Anda lakukan untuk mengaktifkan mouse key : 1.Klik tombol
start 2.Klik Control Panel 3.Klik Accessibility Options 4.Klik Tab Mouse
dan beri tanda cek di Use Mouse Key 5.Klik tab settings. Setelah itu
Microsoft Windows akan menampilkan kotak dialog Settings 6.Kemudian Anda
atur setting yang dikehendaki dengan cara mengeklik kotak cek 7.Klik OK
untuk kembali ke halaman tab Mouse 8.Klik Apply untuk menyimpan
ketentuan setting 9.Klik OK Selanjutnya Anda dapat melihat status
Mousekey pada area khusus (Taskbar). Jika Mouskey dalam kondisi tidak
aktif, Anda dapat melihat tanda garis miring pada ikon Mousekey
tersebut.
10. Security Center : Untuk melihat status dari keamanan yang ada
dan settingan untuk akses-akses penting. Cara menjalankan program: klik
dua kali pada ikon tersebut
• Automatic updates : Mengatur windows untuk menerima update yang
penting secara otomatis. Cara menjalankan program: klik dua kali pada
ikon tersebut, kemudian setting sesuai dengan keinginan
Selasa, 09 Oktober 2012
a) Mouse
Mouse adalah pointing device yang digunakan untuk mengatur posisi kursor di layar. Dengan menggeser mouse di bidang yang datar, misalnya meja kursor di layar akan bergeser sesuai dengan arah dari pergeseran mouse. Setelah kursor menempati posisi tertentu di layar yang diinginkan, Anda dapat menekan tombol yang ada di mouse untuk beberapa keperluan, tergantung dari program yang digunakan, misalnya untuk memilih suatu pilihan di layar.
Mouse pertama kali dikembangkan oleh Dough Engelbart di Standford Research Institute sekitar tahun 1960, yang kemudian dikembangkan dan diterapkan pada komputer Xerox Star. Baru pada tahun 1982, Apple memperkenalkan produknya dengan nama Apple Lisa.
b) Touch screen (layar sentuh)
Touch screen merupakan sebuah perangkat keras yang mirip seperti monitor komputer, tetapi mempunyai kelebihan dibanding- kan monitor biasa. Layar sentuh atau dalam bahasa Inggrisnya touch screens, touch screens, touch panels, atau touch screen panels adalah layar tampilan komputer yang sensitif terhadap sentuhan manusia, sehingga seseorang dapat berinteraksi dengan komputer dengan cara menyentuh gambar atau tulisan yang terpampang pada layar komputer.
Touchscreen sering dipakai pada kios informasi di tempat- tempat umum, misalnya di bandara dan rumah sakit serta pada perangkat pelatihan berbasis komputer. Sistem touch screen ter- sedia dalam bentuk monitor yang sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada juga kit touch screen yang lebih ekonomis yang dapat dipasang pada monitor yang sudah ada. Contoh komputer yang telah menggunakan teknologi ini adalah komputer Hewlet-Packard HP 150.
c) Joystick
Joystick biasa digunakan untuk mengendalikan aplikasi permainan (game). Pada prinsipnya cara kerja joystick sama dengan mouse hanya saja penggerak penunjuk layar berupa tongkat kecil.
d) Light Pen
Light pen merupakan penunjuk yang berupa seperti pena dan dapat menghasilkan cahaya yang digunakan bersamaan dengan sebuah layar yang peka cahaya. Light pen memungkinkan pemakai menunjuk langsung ke layar di mana pemakai menghendaki pilihan atau perintah yang dijalankan. Contoh pemanfaatan light pen, yaitu pada alat pengendali lalu lintas udara pada bandara.
Mouse adalah pointing device yang digunakan untuk mengatur posisi kursor di layar. Dengan menggeser mouse di bidang yang datar, misalnya meja kursor di layar akan bergeser sesuai dengan arah dari pergeseran mouse. Setelah kursor menempati posisi tertentu di layar yang diinginkan, Anda dapat menekan tombol yang ada di mouse untuk beberapa keperluan, tergantung dari program yang digunakan, misalnya untuk memilih suatu pilihan di layar.
Mouse pertama kali dikembangkan oleh Dough Engelbart di Standford Research Institute sekitar tahun 1960, yang kemudian dikembangkan dan diterapkan pada komputer Xerox Star. Baru pada tahun 1982, Apple memperkenalkan produknya dengan nama Apple Lisa.
b) Touch screen (layar sentuh)
Touch screen merupakan sebuah perangkat keras yang mirip seperti monitor komputer, tetapi mempunyai kelebihan dibanding- kan monitor biasa. Layar sentuh atau dalam bahasa Inggrisnya touch screens, touch screens, touch panels, atau touch screen panels adalah layar tampilan komputer yang sensitif terhadap sentuhan manusia, sehingga seseorang dapat berinteraksi dengan komputer dengan cara menyentuh gambar atau tulisan yang terpampang pada layar komputer.
Touchscreen sering dipakai pada kios informasi di tempat- tempat umum, misalnya di bandara dan rumah sakit serta pada perangkat pelatihan berbasis komputer. Sistem touch screen ter- sedia dalam bentuk monitor yang sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada juga kit touch screen yang lebih ekonomis yang dapat dipasang pada monitor yang sudah ada. Contoh komputer yang telah menggunakan teknologi ini adalah komputer Hewlet-Packard HP 150.
c) Joystick
Joystick biasa digunakan untuk mengendalikan aplikasi permainan (game). Pada prinsipnya cara kerja joystick sama dengan mouse hanya saja penggerak penunjuk layar berupa tongkat kecil.
d) Light Pen
Light pen merupakan penunjuk yang berupa seperti pena dan dapat menghasilkan cahaya yang digunakan bersamaan dengan sebuah layar yang peka cahaya. Light pen memungkinkan pemakai menunjuk langsung ke layar di mana pemakai menghendaki pilihan atau perintah yang dijalankan. Contoh pemanfaatan light pen, yaitu pada alat pengendali lalu lintas udara pada bandara.
Selasa, 02 Oktober 2012
driver komputer
Pengertian & Fungsi Driver
1. Pengertian driver
Driver
adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu
kepada komponen perangkat lunak yang mengizinkan sebuah sistem komputer
untuk berkomunikasi dengan sebuah perangkat keras.
Sebagian
besar perangkat keras, tidak akan dapat berjalan atau sama sekali tidak
dapat berjalan tanpa driver yang cocok yang terinstal di dalam sistem
operasi. Device driver, umumnya akan dimuat ke dalam ruangan kernel
(kernelspace) sistem operasi selama proses booting dilakukan, atau
secara sesuai permintaan (ketika ada intervensi pengguna atau memasukkan
sebuah perangkat plug-and-play)
2. Fungsi driver
Fungsi
driver adalah untuk mengenalkan hardware dengan operating system
(misalnya Microsoft Windows atau Linux) yang ada pada pc atau komputer.
Biasanya yang dikenalkan oleh driver adalah: VGA, Sound Card, Bluetooth
(bila ada), Card Reader (bila ada), WIFI (bila ada), dan beberapa
internal socket dalam Motherboard-nya. Driver tersebut (perlu)
di-install agar kinerja pc atau komputer dapat memuaskan dan agar
komponen laptop anda dapat berfungsi dengan baik.
Karena ada perbedaan antara operating system (Windows dan Linux) tersebut, maka driver-nya pun berbeda pula. Memang, Windows (pada dasarnya) sudah menyediakan driver hardware dalam systemnya, sehingga apabila meng-install Windows (biasanya) sudah tidak memerlukan driver lagi. Tetapi apabila menggunakan LINUX , maka driver akan sangat berperan sekali.
Rabu, 26 September 2012
Penjelasan dan Fungsi VGA Card
Apa sebenarnya video card atau yang biasa disebut kartu grafis? Apa fungsi video card dalam komputer Anda? Mungkin ini pertanyaan yang sudah kuno, tetapi kenyatannya masih sangat banyak pengguna yang tidak paham apalagi mampu mengenali kerusakan video card. Kartu grafis yang dikenal juga sebagai kartu video adalah bagian dari perangkat keras yang diinstal dalam komputer
yang bertanggung jawab untuk rendering gambar pada monitor komputer
atau layar tampilan. Kartu Grafis ada sangat banyak varietas baik
barangnya maupun harganya.
Pertimbangan membeli video card.
Pertimbangan membeli video card.
- Pertimbangan pertama ketika membeli kartu grafis adalah memastikan bahwa ia mampu menampilkan resolusi monitor terbaik untuk komputer anda. Untuk Liquid Crystal Display (LCD) monitor ini berarti harus mendukung resolusi asli. Untuk monitor Cathode Ray Tube (CRT) tidak memiliki resolusi asli. Dalam hal ini, pastikan kartu grafis ini mampu mendukung resolusi tertinggi, walaupun pada monitor CRT akan sering digunakan pada resolusi yang lebih rendah.
- Pertimbangan kedua adalah on-board memori. Kartu grafis harus bekerja sangat keras untuk membuat gambar ke layar. Tidak seperti file teks, gambar grafis adalah file yang jauh lebih besar terdiri dari jumlah besar data yang harus diproses oleh kartu grafis atau video. Kartu grafis yang lebih cepat memiliki chip memori sendiri untuk melakukan fungsi ini agar tidak mengambil pada random access memory sistem (RAM).
Ini tidak berarti bahwa kartu grafis
dengan memori tersendiri akan memuaskan, tetapi banyak juga yang
tergantung pada memori utama dari komputer dan mengambil sejumlah RAM
utama. Sistem RAM yang lebih lebih simpel secara mekanik jika
menggunakan onboard, tetapi untuk penggemar game dan multimedia, kartu
grafis dengan memori tersendiri adalah pilihan yang lebih baik. Hal ini
juga berlaku bagi mereka yang ingin menonton, bekerja dengan atau
mengedit film.
The graphics processing unit (GPU)
adalah sebuah chip yang mirip dengan unit pengolahan komputer (CPU). GPU
pada kartu grafis memproses data dalam garis sejajar disebut
“pipelines” kartu grafis, semakin cepat ia dapat memproses data, semakin
baik hasilnya. Beberapa komputer menggunakan kartu fitur dual GPU untuk
performa tambahan. Faktor lain yang bermain dalam kinerja adalah
termasuk kecepatan bus dan jenis memori on-board kartu grafis yang
mendukung.
Karena kartu grafis bekerja keras, maka
ia menghasilkan panas. Untuk alasan inilah video card biasanya
menggunakan built-in fans. Fans bisa diam atau berisik, tergantung pada
model kartu. Performa tinggi kartu video tanpa kipas juga tersedia.
Kartu ini menggunakan aluminium pendingin untuk menarik panas dari GPU.
Keuntungan dari kartu grafis tanpa kipas adalah kurang kebisingan;
kerugiannya adalah membebani memori utama. Jika memori RAM komputer Anda
adalah 1024MB dan Anda menggunakan VGA card onboard maka sejumlah
sekian MB akan disharing dari RAM kepada VGA. Dengan demikian maka
memori utama akan muncul hanya 960MB misalnya.
Memasang kartu grafis sangat mudah.
Kartu ini memiliki interface yang dipasang ke port atau slot di dalam
komputer pada motherboard. Motherboard yang lebih tua menawarkan
Advanced Graphics Port (AGP) interface, sedangkan Motherboard yang lebih
baru memiliki Peripheral Computer Interface Express (PCIe) interface.
Sebuah kartu grafis PCIe tidak dapat diinstal ke slot AGP, dan
visa-versa, jadi pastikan untuk mendapatkan kartu yang kompatibel dengan
sistem Motherboard anda.
Port eksternal pada kartu grafis dapat
memungkinkan sebuah monitor tambahan yang terpasang untuk game atau
untuk menampilkan grafis lanjutan yang dapat tersebar di dua monitor.
Kartu grafis mungkin juga memiliki “S-Video Out” port untuk mengirimkan
sinyal ke sebuah televisi, atau High Definition Multimedia Interface
(HDMI) port.
Harga VGA sangat bervariasi, para penggila game rata-rata menggunakan kartu grafis dalam kisaran harga 1-3 juta rupiah. Bagi seseorang yang menggunakan komputer untuk keperluan yang lebih umum, kartu grafis lebih murah sudah cukup untuk melakukan pekerjaan. Yang penting bisa menampilkan pekerjaan.
Harga VGA sangat bervariasi, para penggila game rata-rata menggunakan kartu grafis dalam kisaran harga 1-3 juta rupiah. Bagi seseorang yang menggunakan komputer untuk keperluan yang lebih umum, kartu grafis lebih murah sudah cukup untuk melakukan pekerjaan. Yang penting bisa menampilkan pekerjaan.
8 best micro ATX and Mini-ITX motherboards
Buying Guide The latest small form factor boards pack a big punch
By Jeremy Laird from PCFormat Issue 248
0 comments
Page 1 of 3Marvellous mini mobos: Overview
Big
power in a small box. It's a seductive idea that's driven sales of
small-form factor (SFF) PCs for centuries. Well, it has done for at
least the last decade or so. Shuttle, for instance, does a brisk trade
in barebones rigs that promise the performance of a full ATX tower in
something the size of a two-slice toaster.
The only problem, of course, is that you'll pay handsomely for the privilege. A high performance Shuttle case typically costs around £300.
That's before you drop in a CPU, some RAM, a graphics card and storage. A normal ATX tower with motherboard and PSU can be had for as little as half the cost. Unless, that is, you take a hands-on approach and build a SFF system from scratch.
Small-form factor motherboards, such as microATX and Mini-ITX boards can often be cheaper than full-feature ATX models with the same chipset. Meanwhile, compatible cases are not as expensive as you might think.
Using a smaller board inside a standard ATX case can also make for a simpler, cooler running and easier to manage setup. All of which just leaves the minor matters of performance and features. Surely there must be downsides to downsizing?
Perhaps, but the drawbacks may be less acute than you imagine. The big issue here is increased feature integration in the latest CPUs. Put simply, with more and more features from memory controllers to graphics cores being integrated into the CPU, motherboards are becoming gradually less critical to performance.
Every feature that moves onto the processor is one less component on the motherboard, freeing up space and reducing complexity and cost. In other words, squeezing a full feature set into smaller boards is only getting easier.
Of course, there are limits. Mini-ITX motherboards, in particular, tend to be thin on features and expansion options. Multi-card graphics solutions, for instance, are not an option. There are also question marks regarding outright performance and overclocking headroom.
Smaller motherboard dimensions give the manufacturer's engineers fewer options in terms of electrical layout and in turn current management and signal integrity. Ultimately, a full ATX board is always going to be the best option for any self-respecting extreme overclocking enthusiast and absolute performance nutcase.
For everyone else, however, small-form factor is probably the future. If we've sold you on the big idea of going small, your first task is getting to grips with the different motherboard form factors.
For the record, the ATX standard officially measures 305mm by 244mm while the larger extended ATX or EATX form factor weighs in at 305mm by 330mm. The two most common SFF sizes are microATX and Mini-ITX. Standard MicroATX boards are 244mm by 244mm but can be as small as 171mm by 171mm.
GIGABYTE H55N-USB3:Astonishingly good H55 board. A high-end performer in a tiny package
In practice few microATX boards diverge from the larger format, effectively making them an ATX board with the section furthest from the CPU socket sliced off. If you're familiar with normal ATX boards, you'll know the amputated area typically houses expansion slots in the form of PCI and PCI Express ports. Normally, therefore, microATX boards offer less flexibility when it comes to catering for add-in boards.
Inevitably there will be fewer PCI and PCI Express slots. However, that doesn't mean you have to compromise performance. Any decent microATX board will have at least one 16-lane PCI Express graphics port and a full-on desktop CPU socket. Some, such as Asus's Rampage III Gene, have a pair of 16-lane ports enabling high performance multi-GPU graphics solutions.
Elsewhere, you'll be forced to make few if any compromises with a microATX board. There's absolutely no reason why it shouldn't have decent chipset cooling, plenty of USB headers and SATA ports as well as a pukka BIOS menu with a full set of overclocking options.
Likewise, a well designed microATX mobo should have ample space around the CPU socket for fitting high performance cooling kit and also provide at least two DIMM slots per channel for the system memory. Just like a standard ATX board, in other words.
That's not, however, something you can say about the Mini-ITX standard. Sometimes known simply as ITX, the definition is a clearer than microATX with fixed measurements of 170mm by 170mm. That, if you hadn't already realised, is ridiculously small for a desktop motherboard and means some features are inevitably for the chop because of it.
Most obviously, system expansion options with Mini-ITX boards are a bit borked. Typically, you'll find a single PCI Express 16-lane slot is your lot. There simply isn't any space for further PCI Express or PCI ports.
Another area where limited space causes a crunch involves the DIMM slots. One per channel is the maximum, which can make it trickier to implement upgrades or make the most of old memory you have lying around. Other features that typically get the chop compared with larger boards are SATA ports and USB headers. You'll have some, just not as many as you're used to.
Then there's the BIOS menu. Mini-ITX boards are often aimed at the embedded or industrial markets. Think information kiosks, factory control units and the like. Not, in other words, applications where cranking up the clockspeed or running ultra-fast RAID arrays is a high priority. Overclocking and other fine tuning options can therefore be overlooked.
That said, it's worth noting that Mini-ITX boards normally do not require specialist components. With a few exceptions, off-the-shelf memory, graphics cards and CPUs are usually fully compatible.
However, what you probably won't be able to bolt on is a high performance cooler for the CPU. At least, you won't be able to fit both a fat cooler and a beefy graphics card at the same time. With space at a premium, the CPU socket on Mini-ITX boards is often too close to the PCI Express graphics port to allow both a discrete video card and a large aftermarket heat sink for the CPU.
One final area where Mini-ITX boards sometimes skimp in the name of space is sound: Full 6.1-plus connectivity may not be present. That said, if you're really serious about sound, you'll prefer to use the S/PDIF interface that some motherboards provide.
The only problem, of course, is that you'll pay handsomely for the privilege. A high performance Shuttle case typically costs around £300.
That's before you drop in a CPU, some RAM, a graphics card and storage. A normal ATX tower with motherboard and PSU can be had for as little as half the cost. Unless, that is, you take a hands-on approach and build a SFF system from scratch.
Small-form factor motherboards, such as microATX and Mini-ITX boards can often be cheaper than full-feature ATX models with the same chipset. Meanwhile, compatible cases are not as expensive as you might think.
Using a smaller board inside a standard ATX case can also make for a simpler, cooler running and easier to manage setup. All of which just leaves the minor matters of performance and features. Surely there must be downsides to downsizing?
Perhaps, but the drawbacks may be less acute than you imagine. The big issue here is increased feature integration in the latest CPUs. Put simply, with more and more features from memory controllers to graphics cores being integrated into the CPU, motherboards are becoming gradually less critical to performance.
Every feature that moves onto the processor is one less component on the motherboard, freeing up space and reducing complexity and cost. In other words, squeezing a full feature set into smaller boards is only getting easier.
Of course, there are limits. Mini-ITX motherboards, in particular, tend to be thin on features and expansion options. Multi-card graphics solutions, for instance, are not an option. There are also question marks regarding outright performance and overclocking headroom.
Smaller motherboard dimensions give the manufacturer's engineers fewer options in terms of electrical layout and in turn current management and signal integrity. Ultimately, a full ATX board is always going to be the best option for any self-respecting extreme overclocking enthusiast and absolute performance nutcase.
For everyone else, however, small-form factor is probably the future. If we've sold you on the big idea of going small, your first task is getting to grips with the different motherboard form factors.
For the record, the ATX standard officially measures 305mm by 244mm while the larger extended ATX or EATX form factor weighs in at 305mm by 330mm. The two most common SFF sizes are microATX and Mini-ITX. Standard MicroATX boards are 244mm by 244mm but can be as small as 171mm by 171mm.
GIGABYTE H55N-USB3:Astonishingly good H55 board. A high-end performer in a tiny package
In practice few microATX boards diverge from the larger format, effectively making them an ATX board with the section furthest from the CPU socket sliced off. If you're familiar with normal ATX boards, you'll know the amputated area typically houses expansion slots in the form of PCI and PCI Express ports. Normally, therefore, microATX boards offer less flexibility when it comes to catering for add-in boards.
Inevitably there will be fewer PCI and PCI Express slots. However, that doesn't mean you have to compromise performance. Any decent microATX board will have at least one 16-lane PCI Express graphics port and a full-on desktop CPU socket. Some, such as Asus's Rampage III Gene, have a pair of 16-lane ports enabling high performance multi-GPU graphics solutions.
Elsewhere, you'll be forced to make few if any compromises with a microATX board. There's absolutely no reason why it shouldn't have decent chipset cooling, plenty of USB headers and SATA ports as well as a pukka BIOS menu with a full set of overclocking options.
Likewise, a well designed microATX mobo should have ample space around the CPU socket for fitting high performance cooling kit and also provide at least two DIMM slots per channel for the system memory. Just like a standard ATX board, in other words.
That's not, however, something you can say about the Mini-ITX standard. Sometimes known simply as ITX, the definition is a clearer than microATX with fixed measurements of 170mm by 170mm. That, if you hadn't already realised, is ridiculously small for a desktop motherboard and means some features are inevitably for the chop because of it.
Most obviously, system expansion options with Mini-ITX boards are a bit borked. Typically, you'll find a single PCI Express 16-lane slot is your lot. There simply isn't any space for further PCI Express or PCI ports.
Another area where limited space causes a crunch involves the DIMM slots. One per channel is the maximum, which can make it trickier to implement upgrades or make the most of old memory you have lying around. Other features that typically get the chop compared with larger boards are SATA ports and USB headers. You'll have some, just not as many as you're used to.
Then there's the BIOS menu. Mini-ITX boards are often aimed at the embedded or industrial markets. Think information kiosks, factory control units and the like. Not, in other words, applications where cranking up the clockspeed or running ultra-fast RAID arrays is a high priority. Overclocking and other fine tuning options can therefore be overlooked.
That said, it's worth noting that Mini-ITX boards normally do not require specialist components. With a few exceptions, off-the-shelf memory, graphics cards and CPUs are usually fully compatible.
However, what you probably won't be able to bolt on is a high performance cooler for the CPU. At least, you won't be able to fit both a fat cooler and a beefy graphics card at the same time. With space at a premium, the CPU socket on Mini-ITX boards is often too close to the PCI Express graphics port to allow both a discrete video card and a large aftermarket heat sink for the CPU.
One final area where Mini-ITX boards sometimes skimp in the name of space is sound: Full 6.1-plus connectivity may not be present. That said, if you're really serious about sound, you'll prefer to use the S/PDIF interface that some motherboards provide.
Pengertian Memory
Memori
computer merupakan bagian terpenting dari komponen komputer yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang harus diatur dan
dijaga sebaik-baiknya.Memori juga di artikan sebagai perangkat yang amat
penting dalam sistem berbasis mikroprosesor, mikrokontroller, maupun
PC.Memori digunakan untuk menyimpan data baik yang digunakan sebagai
program maupun sebagai penyimpan data yang diproses oleh CPU
Pengertian menurut istilah memory biasanya merujuk pada media atau tempat untuk menyimpan data. Yang dapat dikatakan bahwa memori merupakan perangkat keras yang khas digunakan untuk menyimpan data atau informasi dan dapat dibaca atau diambil kembali saat diperlukan.
Pada komputer, program (software) yang sedang dijalankan (di-run) dan data yang sedang diproses, disimpan di dalam memori selama program tadi masih aktif bekerja. Memori itu sendiri sebenarnya terdiri dari ‘kotak-kotak’ untuk menyimpan data (karakter). Masing-masing kotak tersebut memiliki alamat atau address sendiri. Dengan menggunakan adres inilah CPU dapat membaca atau menulis data pada memori. Kecepatan pergerakan data keluar masuk memori biasanya sepadan dengan kecepatan kerja CPU itu sendiri. CPU dan memori merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah komputer.Secara fisik (hardware), kebanyakan memori berupa chip semikonduktor.
Sampai sekarang, terdapat banyak jenis memori yang masing-masing mempunyai sifat atau karakteristik yang khas, walaupun suluruhnya tetap memiliki fungsi pokok, yaitu menyimpan data.
Jenis-Jeni Memori (Media Penyimpanan)
Memori merupakan media penyimpanan data pada komputer, yang mana memory ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
Pengertian menurut istilah memory biasanya merujuk pada media atau tempat untuk menyimpan data. Yang dapat dikatakan bahwa memori merupakan perangkat keras yang khas digunakan untuk menyimpan data atau informasi dan dapat dibaca atau diambil kembali saat diperlukan.
Pada komputer, program (software) yang sedang dijalankan (di-run) dan data yang sedang diproses, disimpan di dalam memori selama program tadi masih aktif bekerja. Memori itu sendiri sebenarnya terdiri dari ‘kotak-kotak’ untuk menyimpan data (karakter). Masing-masing kotak tersebut memiliki alamat atau address sendiri. Dengan menggunakan adres inilah CPU dapat membaca atau menulis data pada memori. Kecepatan pergerakan data keluar masuk memori biasanya sepadan dengan kecepatan kerja CPU itu sendiri. CPU dan memori merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah komputer.Secara fisik (hardware), kebanyakan memori berupa chip semikonduktor.
Sampai sekarang, terdapat banyak jenis memori yang masing-masing mempunyai sifat atau karakteristik yang khas, walaupun suluruhnya tetap memiliki fungsi pokok, yaitu menyimpan data.
Jenis-Jeni Memori (Media Penyimpanan)
Memori merupakan media penyimpanan data pada komputer, yang mana memory ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
A. MEMORI INTERNAL
Memori
jenis ini dapat diakses secara langsung oleh prosesor. Memori internal
memiliki fungsi sebagai pengingat. Dalam hal ini yang disimpan di dalam
memori utama dapat berupa data atau program. Secara lebih tinci, fungsi
dari memori utama adalah :
Menyimpan data yang berasal dari peranti masukan sampai data dikirim ke ALU (Arithmetic and Logic Unit) untuk diproses
* Menyimpan daya hasil pemrosesan ALU sebelum dikirimkan ke peranti keluaran
* Menampung program/instruksi yang berasal dari peranti masukan atau dari
peranti pengingat sekunder
Memori biasa dibedakan menjadi dua macam: ROM dan RAM. Selain itu, terdapat pula memori yang disebut Cache Memory.
Menyimpan data yang berasal dari peranti masukan sampai data dikirim ke ALU (Arithmetic and Logic Unit) untuk diproses
* Menyimpan daya hasil pemrosesan ALU sebelum dikirimkan ke peranti keluaran
* Menampung program/instruksi yang berasal dari peranti masukan atau dari
peranti pengingat sekunder
Memori biasa dibedakan menjadi dua macam: ROM dan RAM. Selain itu, terdapat pula memori yang disebut Cache Memory.
A. Rom
ROM
adalah kependekan dari Read Only Memory, yaitu perangkat keras pada
komputer berupa chip memori semikonduktor yang isinya hanya dapat dibaca
Jenis memori ini datanya hanya bisa dibaca dan tidak bisa ditulis
secara berulang-ulang. Memori ini berjenis non-volatile, artinya data
yang disimpan tidak mudah menguap (hilang) walaupun catu dayanya
dimatikan. Karena itu memori ini biasa digunakan untuk menyimpan program
utama dari suatu sistem. ROM pada komputer disediakan oleh vendor
komputer dan berisi program atau data.Di dalam PC, ROM biasa disebut
BIOS (Basic Input/Output System) atau ROM-BIOS. Instruksi dalam BIOS
inilah yang akan dijalankan oleh mikroprosesor ketika komputer mulai
dihidupkan. Umumnya proses yang terkandung dalam BIOS secara berurutan
adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa isi CMOS.
CMOS
(Compmentary Meta-Oxyde Semiconductor) adalah jenis cip yang memerlukan
daya listrik dari baterai. Cip ini berisi memori 64-byte yang isinya
dapat diganti. Pada CMOS inilah berbagai pengaturan dasar komputer
dilakukan, misalnya peranti yang digunakan untuk memuat sistem operasi
dan termasuk pula tanggal dan jam sistem.
2. Memuat penanganan interupsi (interupt handlers) dan pengendali peranti (device driver).
Penanganan interupsi adalah program kecil yang menjadi penerjemah antara perangkat keras dan sistem operasi. Sebagai contoh , jika pemakai menekan tombol keyboard maka isyarat ini dikirimkan melalui penaganan interupsi keyboard.
Pengendali peranti adalah program yang bertindak sebagai pemberi identitas bagi perangkat keras tertentu (misalnya scanner) sehingga bisa dikenali oleh sistem operasi.
3. Menginisialisasi register dan manajemen daya listrik
4.Melakukan pengujian perangkat keras (POST atau the power-on self-test) untuk memastikan bahwa semua perangkat keras dalam keadaan baik
5. Menampilkan pengaturan-pengaturan pada system
6. Menentukan peranti yang akan digunakan untuk menjalankan program (ex. : hard disk)
7. Mengambil isi boot sector. Boot sector juga merupakan sebuah program kecil. Oleh BIOS program ini dimuat ke RAM dan kemudian mikroprosesor akan mengeksekusi perintah-erintah yang sudah berada dalam RAM tersebut.
I.Jenis ROM
Sampai sekarang dikenal beberapa jenis ROM yang pernah beredar dan terpasang pada komputer, antara lain PROM, EPROMdan EEPROM
a.PROM (Progammable Read-Only-Memory)
Jika isi ROM ditentukan oleh vendor, PROM dijual dalam keadaan kosong dan kemudian dapat diisi dengan program oleh pemakai. Setelah diisi dengan program, isi PROM tak bisa dihapus.
b.EPROM (Erasable Programmable Read-Only-Memory)
Berbeda dengan PROM, isi EPROM dapat dihapus setelah diprogram. Penghapusan dilakukan dengan menggunakan sinar ultraviolet.
c.EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only0Memory)
EEPROM dapat menyimpan data secara permanen, tetapi isinya masih bisa dihapus secara elektris melalui program. Salah satu jenis EEPROM adalah Flash Memory. Flash Memory biasa digunakan pada kamera digital, konsol video game, dan cip BIOS.
B. Ram
Ram
(Random-Access Memory) adalah jenis memori yang isinya dapat
diganti-ganti selama komputer sihidupkan dan sebagai suatu penyimpanan
data yang dapat dibaca atau ditulis dan dapat dilakukan secara
berulang-ulang dengan data yang berbeda-beda. Jenis memori ini merupakan
jenis volatile (mudah menguap), yaitu data yang tersimpan akan hilang
jika catu dayanya dimatikan. Karena alasan tersebut, maka program utama
tidak pernah disimpan di RAM. Random artinya data yang disimpan pada RAM
dapat diakses secara acak. RAM dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu
jenis statik dan jenis dinamik. RAM statik menyimpan satu bit informasi
dalam sebuah flip-flop. Jenis RAM ini asyncronous dan tidak memerlukan
sinyal clock. RAM statik biasanya digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang
tidak memerlukan kapasitas memori RAM yang besar. RAM dinamik menyimpan
satu bit informasi data sebagai muatan. RAM dinamik menggunakan
kapasitansi gerbang substrat sebuah transistor MOS sebagai sel memori
elementer. Untuk menjaga agar data yang tersimpan RAM dinamik tetap
utuh, data tersebut harus disegarkan kembali dengan cara membaca dan
menulis ulang data tersebut kememori. RAM dinamik ini digunakan untuk
aplikasi yang memerlukan RAM dengan kapasitas besar, misalnya dalam
sebuah komputer pribadi (PC).
I.Jenis Ram
a.DRAM
(Dynamic RAM) adalah jenis RAM yang secara berkala harus disegarkan
oleh CPU agar data yang terkandung didalamnya tidak hilang.
b.SDRAM (Sychronous Dynamic RAM) adalah jenis RAM yang merupakan kelanjutan dari DRAM namun telah disnkronisasi oleh clock sistem dan memiliki kecepatan lebih tinggi daripada DRAM. Cocok untuk sistem dengan bus yang memiliki kecepatan sampai 100 MHz.
c.RDRAM (Rambus Dynamic RAM) adalah jenis memory yang lebih cepat dan lebih mahal dari pada SDRAM. Memory ini bisa digunakan pada sistem yang menggunakan Pentium 4
.d.SRAM (Static RAM) adalah jenis memori yang tidak memerlukan penyegaran oleh CPU agar data yang terdapat di dalamnya tetap tersimpan dengan baik. RAM jenis ini memiliki kecepatan lebih tinggi daripada DRAM. SDRAM
e.EDO RAM (Extended Data Out RAM) adalah jenis memori yang digunakan pada sistem yang menggunakan Pentium. Cocok untuk yang memiliki bus denagan kecepatan sampai 66 MHz.
Jenis RAM yang terdapat di pasaran:
1. SIMM (Single in-line memory module) – Mempunyai kapasitas 30 atau 72 pin. Memori SIMM 30 pin untuk kegunaan PC zaman 80286 hingga 80486 dan beroperasi pada 16 bit. Memory 72 pin banyak digunakan untuk PC berasaskan Pentium dan beroperasi pada 32 bit. Kecepatan dirujuk mengikuti istilah ns (nano second) seperti 80ns, 70ns, 60ns dan sebagainya. Semakin kecil nilainya maka kecepatan lebih tinggi. DRAM (dynamic RAM) dan EDO RAM (extended data-out RAM) menggunakan SIMM. DRAM menyimpan bit didalam suatu sel penyimpanan (storage sell) sebagai suatu nilai elektrik (electrical charge) yang harus di-refesh beratus-ratus kali setiap saat untuk menetapkan (retain) data. EDO RAM sejenis DRAM lebih cepat, EDO memakan waktu dalam output data, dimana ia memakan waktu di antara CPU dan RAM. Memori jenis ini tidak lagi digunakan pada komputer akhir-akhir ini.
2. DIMM (dual in-line memory module) – Berkapasitas 168 pin, kedua belah modul memori ini aktif, setiap permukaan adalah 84 pin. Ini berbeda daripada SIMM yang hanya berfungsi pada sebelah modul saja. Mensuport 64 bit penghantaran data. SDRAM (synchronous DRAM) menggunakan DIMM. Merupakan penganti dari DRAM, FPM (fast page memory) dan EDO. SDRAM pengatur (synchronizes) memori supaya sama dengan CPU clock untuk pemindahan data yang lebih cepat. Terdapat dalam dua kecepatan yaitu 100MHz (PC100) dan 133MHz (PC133). DIMM 168 PIN
3. DDR SDRAM (double-data-rate SDRAM) – Ciri-ciri DDR SDRAM sama dengan SDRAM, tetapi pemindahan data (data transfer) mendekati kecepatan sistem jam (system clock) dan ini secara teori meningktkan kecepatan SDRAM. Dahulu digunakan sebagai memori untuk card terpisah tetapi pada saat ini pabrik komputer membuatnya pada modul memori untuk motherboard sebagai satu jalan alternatif untuk pengganti SDRAM yang mempunyai 184 pin dan terdapat dalam tiga kecpatan yaitu 266MHz, 333MHz dan 400MHz. DIMM 184PIN
4. DRDRAM (direct Rambus DRAM) – Dulu dikenali sebagai RDRAM. Adalah sejenis SDRAM yang dibuat oleh Rambus. DRDRAM digunakan untuk CPU dari Intel yang berkecepatan tinggi. Pemindahan data sama seperti DDR SDRAM tetapi mempunyai dua saluran data untuk meningkatkan kemampuan. Juga dikenali sebagai PC800 yang kerkelajuan 400MHz. Beroperasi dalam bentuk 16 bit bukan 64 bit. Pada saat ini terdapat DRDRAM berkecepatan 1066MHz yang dikenal dengan RIMM (Rambus inline memory module). DRDRAM model RIMM 4200 32-bit menghantar 4.2gb setiap saat pada kecepatan 1066MHZ.
b.SDRAM (Sychronous Dynamic RAM) adalah jenis RAM yang merupakan kelanjutan dari DRAM namun telah disnkronisasi oleh clock sistem dan memiliki kecepatan lebih tinggi daripada DRAM. Cocok untuk sistem dengan bus yang memiliki kecepatan sampai 100 MHz.
c.RDRAM (Rambus Dynamic RAM) adalah jenis memory yang lebih cepat dan lebih mahal dari pada SDRAM. Memory ini bisa digunakan pada sistem yang menggunakan Pentium 4
.d.SRAM (Static RAM) adalah jenis memori yang tidak memerlukan penyegaran oleh CPU agar data yang terdapat di dalamnya tetap tersimpan dengan baik. RAM jenis ini memiliki kecepatan lebih tinggi daripada DRAM. SDRAM
e.EDO RAM (Extended Data Out RAM) adalah jenis memori yang digunakan pada sistem yang menggunakan Pentium. Cocok untuk yang memiliki bus denagan kecepatan sampai 66 MHz.
Jenis RAM yang terdapat di pasaran:
1. SIMM (Single in-line memory module) – Mempunyai kapasitas 30 atau 72 pin. Memori SIMM 30 pin untuk kegunaan PC zaman 80286 hingga 80486 dan beroperasi pada 16 bit. Memory 72 pin banyak digunakan untuk PC berasaskan Pentium dan beroperasi pada 32 bit. Kecepatan dirujuk mengikuti istilah ns (nano second) seperti 80ns, 70ns, 60ns dan sebagainya. Semakin kecil nilainya maka kecepatan lebih tinggi. DRAM (dynamic RAM) dan EDO RAM (extended data-out RAM) menggunakan SIMM. DRAM menyimpan bit didalam suatu sel penyimpanan (storage sell) sebagai suatu nilai elektrik (electrical charge) yang harus di-refesh beratus-ratus kali setiap saat untuk menetapkan (retain) data. EDO RAM sejenis DRAM lebih cepat, EDO memakan waktu dalam output data, dimana ia memakan waktu di antara CPU dan RAM. Memori jenis ini tidak lagi digunakan pada komputer akhir-akhir ini.
2. DIMM (dual in-line memory module) – Berkapasitas 168 pin, kedua belah modul memori ini aktif, setiap permukaan adalah 84 pin. Ini berbeda daripada SIMM yang hanya berfungsi pada sebelah modul saja. Mensuport 64 bit penghantaran data. SDRAM (synchronous DRAM) menggunakan DIMM. Merupakan penganti dari DRAM, FPM (fast page memory) dan EDO. SDRAM pengatur (synchronizes) memori supaya sama dengan CPU clock untuk pemindahan data yang lebih cepat. Terdapat dalam dua kecepatan yaitu 100MHz (PC100) dan 133MHz (PC133). DIMM 168 PIN
3. DDR SDRAM (double-data-rate SDRAM) – Ciri-ciri DDR SDRAM sama dengan SDRAM, tetapi pemindahan data (data transfer) mendekati kecepatan sistem jam (system clock) dan ini secara teori meningktkan kecepatan SDRAM. Dahulu digunakan sebagai memori untuk card terpisah tetapi pada saat ini pabrik komputer membuatnya pada modul memori untuk motherboard sebagai satu jalan alternatif untuk pengganti SDRAM yang mempunyai 184 pin dan terdapat dalam tiga kecpatan yaitu 266MHz, 333MHz dan 400MHz. DIMM 184PIN
4. DRDRAM (direct Rambus DRAM) – Dulu dikenali sebagai RDRAM. Adalah sejenis SDRAM yang dibuat oleh Rambus. DRDRAM digunakan untuk CPU dari Intel yang berkecepatan tinggi. Pemindahan data sama seperti DDR SDRAM tetapi mempunyai dua saluran data untuk meningkatkan kemampuan. Juga dikenali sebagai PC800 yang kerkelajuan 400MHz. Beroperasi dalam bentuk 16 bit bukan 64 bit. Pada saat ini terdapat DRDRAM berkecepatan 1066MHz yang dikenal dengan RIMM (Rambus inline memory module). DRDRAM model RIMM 4200 32-bit menghantar 4.2gb setiap saat pada kecepatan 1066MHZ.
C. Cache memory
Memori
berkapasitas terbatas, memori ini berkecepatan tinggi dan lebih mahal
dibandingkan memory utama. Berada diantara memori utama dan register
pemroses, berfungsi agar pemroses tidak langsung mengacu kepada memori
utama tetapi di cache memory yang kecepatan aksesnya yang lebih tinggi,
metode menggunakan cache memory ini akan meningkatkan kinerja sistem.
Cache memory adalah tipe RAM tercepat yang ada, dan digunakan oleh CPU, hard drive, dan beberapa komponen lainnya. Seperti halnya RAM, lebih banyak cache memory adalah lebih baik, akan tetapi biasanya cache pada CPU dan hard drive tidak dapat diupgrade menjadi lebih banyak. Contoh yang dapat dilihat misalnya adalah pada CPU Pentium II terdapat 512 KiloByte cache, dan pada hard drive IBM 9LZX SCSI terdapat 4 MegaBytes cache. Seperti halnya RAM, pada umumnya data akan dilewatkan dulu pada cache memory sebelum menuju komponen yang akan menggunakannya (misalnya CPU). Selain itu cache memory menyimpan pula sementara data untuk akses cepat. Kecepatan cache memory juga menjadi unsur yang penting. Sebagai contoh, CPU Pentium II memilki cache sebesar 12 k, dan CPU Celeron memiliki cache sebesar 128 k, akan tetapi cache pada Pentium II berjalan pada 1/2 kali kecepatan CPU, sementara cache pada Celeron berjalan dengan kecepatan sama dengan kecepatan CPU. Hal ini merupakan tradeoff yang membuat kecepatan Celeron dalam hal-hal tertentu kadang-kadang malah bisa mengalahkan Pentium II.
Cache memory adalah tipe RAM tercepat yang ada, dan digunakan oleh CPU, hard drive, dan beberapa komponen lainnya. Seperti halnya RAM, lebih banyak cache memory adalah lebih baik, akan tetapi biasanya cache pada CPU dan hard drive tidak dapat diupgrade menjadi lebih banyak. Contoh yang dapat dilihat misalnya adalah pada CPU Pentium II terdapat 512 KiloByte cache, dan pada hard drive IBM 9LZX SCSI terdapat 4 MegaBytes cache. Seperti halnya RAM, pada umumnya data akan dilewatkan dulu pada cache memory sebelum menuju komponen yang akan menggunakannya (misalnya CPU). Selain itu cache memory menyimpan pula sementara data untuk akses cepat. Kecepatan cache memory juga menjadi unsur yang penting. Sebagai contoh, CPU Pentium II memilki cache sebesar 12 k, dan CPU Celeron memiliki cache sebesar 128 k, akan tetapi cache pada Pentium II berjalan pada 1/2 kali kecepatan CPU, sementara cache pada Celeron berjalan dengan kecepatan sama dengan kecepatan CPU. Hal ini merupakan tradeoff yang membuat kecepatan Celeron dalam hal-hal tertentu kadang-kadang malah bisa mengalahkan Pentium II.
B. MEMORI EKSTERNAL
Merupakan memori tambahan yang berfungsi untuk menyimpan data atau program.Contoh: Hardisk, Floppy Disk
Konsep dasar memori eksternal adalah :
- Menyimpan data bersifat tetap (non volatile), baik pada saat komputer aktif atau tidak.
Memori eksternal biasa disebut juga memori eksternal yaitu perangkat keras untuk melakukan operasi penulisan, pembacaan dan penyimpanan data, di luar memori utama.
Memori eksternal mempunyai dua tujuan utama yaitu sebagai penyimpan permanen untuk membantu fungsi RAM dan yang untuk mendapatkan memori murah yang berkapasitas tinggi bagi penggunaan jangka panjang.
Konsep dasar memori eksternal adalah :
- Menyimpan data bersifat tetap (non volatile), baik pada saat komputer aktif atau tidak.
Memori eksternal biasa disebut juga memori eksternal yaitu perangkat keras untuk melakukan operasi penulisan, pembacaan dan penyimpanan data, di luar memori utama.
Memori eksternal mempunyai dua tujuan utama yaitu sebagai penyimpan permanen untuk membantu fungsi RAM dan yang untuk mendapatkan memori murah yang berkapasitas tinggi bagi penggunaan jangka panjang.
BERBAGAI JENIS MEMORY EKSTERNAL
1. Berdasarkan Jenis Akses Data
Berdasarkan jenis aksesnya memori eksternal dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
a. DASD (Direct Access Storage Device) di mana ia mempunyai akses langsung terhadap data.
Contoh :
* Magnetik (floppy disk, hard disk).
* Removeable hard disk (Zip disk, Flash disk).
* Optical Disk.
b. SASD (Sequential Access Storage Device) : Akses data secara tidak langsung
(berurutan), seperti pita magnetik.
1. Berdasarkan Karakteristik Bahan
Berdasarkan karakteristik bahan pembuatannya, memori eksternal digolongkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
2. punched Card atau kartu berlubang
Merupakan kartu kecil berisi lubang-lubang yang menggambarkan berbagai instruksi atau data. Kartu ini dibaca melalui puch card reader yang sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1979.
3. Magnetic disk
Magnetic Disk merupakan disk yang terbuat dari bahan yang bersifat magnetik, Contoh : floppy dan harddisk.
Berdasarkan jenis aksesnya memori eksternal dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
a. DASD (Direct Access Storage Device) di mana ia mempunyai akses langsung terhadap data.
Contoh :
* Magnetik (floppy disk, hard disk).
* Removeable hard disk (Zip disk, Flash disk).
* Optical Disk.
b. SASD (Sequential Access Storage Device) : Akses data secara tidak langsung
(berurutan), seperti pita magnetik.
1. Berdasarkan Karakteristik Bahan
Berdasarkan karakteristik bahan pembuatannya, memori eksternal digolongkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
2. punched Card atau kartu berlubang
Merupakan kartu kecil berisi lubang-lubang yang menggambarkan berbagai instruksi atau data. Kartu ini dibaca melalui puch card reader yang sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1979.
3. Magnetic disk
Magnetic Disk merupakan disk yang terbuat dari bahan yang bersifat magnetik, Contoh : floppy dan harddisk.
C. Optical Disk
Optical
disk terbuat dari bahan-bahan optik, seperti dari resin (polycarbonate)
dan dilapisipermukaan yang sangat reflektif seperti alumunium. Contoh :
CD dan DVD
D. Magnetic Tape
Sedangkan
magnetik tape, terbuat dari bahan yang bersifat magnetik tetapi
berbentuk pita, seperti halnya pita kaset tape recorder.
Selasa, 25 September 2012
Hardware components of the PC Main Memory SIMM, DIMM and RIMM Main memory modules are available in different shapes and sizes and are illustrated below. SIMM, DIMM and RIMM describe the different production designs. These memory modules consist of memory chips mounted or hard-wired on a single PCB that connects to the system board via an edge connector. 72-pin SIMM (Single In-line Memory Module) 168-pin DIMM (Dual In-line Memory Module) 184-pin RIMM (Rambus In-line Memory Module) |
SIMM
From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
This article is about a memory module for computers. For other uses see SIMM_(disambiguation).
A SIMM, or single in-line memory module, is a type of memory module containing random access memory used in computers from the early 1980s to the late 1990s. It differs from a dual in-line memory module (DIMM), the most predominant form of memory module today, in that the contacts on a SIMM are redundant on both sides of the module. SIMMs were standardised under the JEDEC JESD-21C standard.Most early PC motherboards (8088-based PCs, XTs, and early ATs) used socketed DIP chips. With the introduction of 286-based IBM XT/286, which could use larger amounts of memory, memory modules evolved to save motherboard space and to ease memory expansion. Instead of plugging in eight or nine single DIP DRAM chips, only one additional memory module was needed to increase the memory of the computer. A few 286-based computers used (often non-standard) memory modules like SIPP memory (single in-line pin package). The SIPP's 30 pins often bent or broke during installation, which is why they were quickly replaced by SIMMs which used contact plates rather than pins.
SIMMs were invented and patented by Wang Laboratories. Wang invented what was to become the basic memory module, now known as a SIMM (single in-line memory module) in 1983. The original memory modules were built upon ceramic and had pins. Later the pins were removed and the modules were built on standard PCB material.
The first variant of SIMMs has 30 pins and provides 8 bits of data (plus a 9th error-detection bit in parity SIMMs). They were used in AT (286), 386, 486, Macintosh Plus, Macintosh II, Quadra, Atari STE and Wang VS systems.
The second variant of SIMMs has 72 pins and provides 32 bits of data (36 bits in parity and ECC versions). These appeared first in the early 1990s in the IBM PS/2, and later in systems based on the 486, Pentium, Pentium Pro, early Pentium II, and contemporary/competing chips of other brands. By the mid 90s, 72-pin SIMMs had replaced 30-pin SIMMs in new-build computers, and were starting to themselves be replaced by DIMMs.
Non-IBM PC computers such as UNIX workstations may use proprietary non-standard SIMMs. The Macintosh IIfx use proprietary non-standard SIMMs with 64 pins.
DRAM technologies used in SIMMs include FPM (Fast Page Memory, used in all 30-pin and early 72-pin modules), and the higher-performance EDO DRAM (used in later 72-pin modules).
Due to the differing data bus widths of the memory modules and some processors, sometimes several modules must be installed in identical pairs or in identical groups of four to fill a memory bank. The general rule of thumb is a 286, 386SX, 68000 or low-end 68020 / 68030 (e.g. Atari, Mac LC) system (using a 16 bit wide data bus) would require two 30-pin SIMMs for a memory bank. On 386DX, 486, and full-spec 68020 through 68060 (e.g. Mac II) systems (32 bit data bus), either four 30-pin SIMMs or one 72-pin SIMM are required for one memory bank. On Pentium systems (data bus width of 64 bits), two 72-pin SIMMs are required. However, some Pentium systems have support for a "half bank mode", in which the data bus would be shortened to only 32-bits to allow operation of a single SIMM. Conversely, some 386 and 486 systems use what is known as "memory interleaving", which requires twice as many SIMMs and effectively doubles the bandwidth.
The earliest SIMM sockets were conventional push-type sockets. These were soon replaced by ZIF sockets in which the SIMM was inserted at an angle, then tilted into an upright position. To remove one, the two metal or plastic clips at each end must be pulled to the side, then the SIMM must be tilted back and pulled out (low-profile sockets reversed this convention somewhat, like SODIMMs - the modules are inserted at a "high" angle, then pushed down to become more flush with the motherboard). The earlier sockets used plastic retainer clips which were found to break, so steel clips replaced them.
Some SIMMs support presence detect (PD). Connections are made to some of the pins that encode the capacity and speed of the SIMM, so that compatible equipment can detect the properties of the SIMM. PD SIMMs can be used in equipment which does not support PD; the information is ignored. Standard SIMMs can easily be converted to support PD by fitting jumpers, if the SIMMs have solder pads to do so, or by soldering wires on.[1]
Langganan:
Postingan (Atom)