Selasa, 22 Januari 2013

Pengertian Linux sebagai Sitem Operasi Komputer

Pengertian Linux adalah sebuah (OS) operating system atau sistem operasi yang dikembangkan oleh Linus Benedict Torvalds dari Universitas Helsinki Finlandia. Dituliskan bahwa Linux merupakan sebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kumpulan CPU Intel yang cocok untuk PC. Linux meluncurkan versi 1.0 pada tanggal 14 Maret 1994. Linux dapat dipelajari dan dikembangkan dengan mudah, karena sistem operasi tersebut didistribusikan secara open source atau dapat diartikan bahwa kode sumber linux turut diikutsertakan.
Pengertian Linux
Selama ini pengertian linux banyak menjadi perbincangan dalam dunia teknologi yang dikenal dengan kecanggihannya. Linux mampu digunakan untuk berbagai keperluan seperti: pengembangan software, jaringan, dan sebagai end-user platform. Terdapat beberapa macam distribusi Linux antara lain Stackware, Debian, RedHat, S.u.s.e., Caldera, dan Turbo Linux. Operating system ini kian tahun banyak mengalami peningkatan peminat karena harganya yag terjangkau. Didalamnya juga disertakan program yang mendukung pada operating system ini seperti Tampilan Desktop (Desktop Environment), Web Server, Bahasa Pemrograman, Basis Data dan aplikasi / software perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, Gnumeric. Dari pengertian linux diatas, mari kita lebih lanjut mengetahui jenis-jenis linux.
Beberapa Jenis-jenis Linux diantaranya :
1. Debian Linux
Pada jenis Linux ini mungkin kurang terkenal atau kurang diketahui dan diminati orang. Namun dari beberapa kalangan teknis menyukai Linux jenis ini karena kstabilannya. Pada jenis ini sangat cocok digunakan untuk server karena kecepatan dan keoptimalnnya. Saat ini Debian Linux sudah mencapai versi 4.1
2. Redhat Linux
Jenis ini tergolong popular di Indonesia dan Amerika. Saat ini redhat linux sudah mencapai versi 9.0. Kemudahan dalam hal instalasi merupakan salah satu kelebihan pada jenis ini.
3. Mandrake Linux
Mandrake Linux merupakan saudara muda dari Redhat Linux, keduanya diproduksi di satu tempat. Pada jenis ini berpotensi dimanfaatkan untuk computer client yang handal. Mempermudah penggunaan dan proses instalasi yang sederhana merupakan tujuan dari diciptakannya mandrake linux.
4. Caldera Linux
Tampilannya yang grafis telah menghiasi kita mulai dari penginstalan hingga melakukan setting hardware. Caldera merupakan jenis linux pertama yang menggunakan Auto-Detect Hardware ( seperti plug and play pada Mac).
5. Slackware Linux
Slackware merupakan distribusi linux yang pertama, dimana pada jenis ini pernah  mengalami masa kejayaan saat baru sedikit orang yang mengenal atau mengetahui Linux. Pada jenis ini hadir dengan model yang sederhana. Semua diakses dengan manual dan tanpa grafik. Versi terbaru dari slackware linux yang kami ketahui hingga saat ini ialah versi 7.1.
6. SuSE Linux
Suse Linux banyak digunakan pada daerah Eropa. SuSE telah dilengkapi dengan Desktop Manager yang sering dikenal dengan KDE. Serta dilengkapi dengan tools untuk central setting yaitu Yet another Settup Tools (YaST) dimana manfaatnnya yaitu mempermudah dalam konfigurasi sistem internal serta jaringan security.
7. Corel Linux
Pada jenis ini semua ditampilkan serba grafis mulai dari instalasi sampai boot system. Corel linux mampu memberikan kesederhanaan seperti misalnya pada settingan jaringan yang lebih mudah. Namun bagi sebagian orang akan merasakan bingung melihat tampilannya yang serba grafis, hal itu akan menjadi salah satu kekurangan pada jenis ini.
8. Turbo Linux
Di daerah Asia jenis ini tergolong popular, turbo linux dibuat dari berbagai under linux yang diprioritaskan untuk kepentingan dalam skala besar. Jenis ini mengkhususkan diri di bidang clustering computer.
9. Ubuntu Linux
Jenis ini hadir dalam dua versi yaitu versi LiveCD dan versi Install. Tujuan dari proyek ini adalah menciptakan sebuah Sistem Operasi Desktop yang gratis dengan dukungan aplikasi serta dokumentasinya.
Berikut diatas informasi tentang pengertian linux dan jenis-jenis linuk semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Minggu, 13 Januari 2013

Trouble Shooting

Cara Mengatasi Troubleshooting Hardware Pada Komputer

 Troubleshooting adalah adanya suatu masalah atau adanya ketidak normalan pada komputer kita. Masalah komputer atau troubleshooting dibagi menjadi 2 troubleshooting hardware dan troubleshooting software.

Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan komputer tidak dapat menyala, monitor mati dan lain sebagainya. Sedangkan troubleshooting software ditandai dengan lambatnya kinerja komputer dan lain-lain. Meski tidak menutup kemungnkinan juga gejala-gejala lambatnya komputer terjadi tidak hanya pada software tetapi juga troubleshooting hardware.
Cara mengatasi troubleshooting standard pada komputer bisa dikatakan pertolongan pertama pada komputer yang terjadi masalah analisa troubleshooting tersebut dan bagaimana cara mengatasinya bisa simak solusi troubleshooting hardware pada pc komputer.
Pada pembahasan kali ini akan dibahas lebih fokus cara mengatasi troubleshoting hadrware pada pc komputer anda, Sebagai berikut :
  1. Periksa aliran listrik ke komputer : Kabel Power, Power suply periksa kembali sudah terpasang dengan baik dan benar dan tidak ada masalah
  2. Pastikan pemasangan komponen-komponen komputer dengan benar : Pastikan tidak ada komponen yang kendor dalam pemasanganya.
  3. Pastikan Kabel Monitor terpasang dengan benar : Kabel monitor terhubung dengan monitor secara benar
  4. Analisa suara komputer “beep” : Periksa dan analisa suara yang keluar pada pc speaker dengan berbagai kode berikut.
Berikut ini adalah kode analisa suara troubleshooting tersebut :
Bunyi ‘beep’ pendek 1 kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
Bunyi ‘beep’ pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
Bunyi ‘beep’ panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
Bunyi ‘beep’ pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Meski ada kemungkinan juga terdapat perbedaan pada bunyi “beep” pada setiap merk motherboard tidak ada salahnya anda lebih bisa mencermati dan mengamati troubleshooting yang terjadi pada komputer anda. Karena pada dasarnya analisa suara ini tidaklah kaedah pasti dalam pendeteksian troubleshooting tapi bisa mejadi wacana bagi kita apabila terjadi troubleshooting pada komputer kita.
Hardware Pendeteksian Masalah :
  1. Power Supply
  2. Motherboard
  3. Speaker
  4. RAM
  5. VGA Card + Monitor
  6. Keyboard
  7. Card I/O
  8. Disk Drive
Cara Mudah Menganalisa Troubleshooting
Apabila terdapat problem komputer disertai sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6, 7, dan 8 yaitu pada Keyboard, Card I/O, dan Disk Drive.
Apabila terdapat problem disertai sistem memberikan kode bunyi “beep” lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Untuk tahap awal, analisa terlebih dahulu ada dibagian manakah troubleshooting hardware komputer tersebut. Kemudian anda bisa mencabut atau melepaskan hardware yang kira-kira terjadi troubleshooting kemudian pasangkan kembali dengan pasti dan periksa secara tepat tidak ada kelonggaran dalam pemasangan kembali hardware tersebut.
Apabila masih terdapat beberapa troubleshooting yang belum ditemukan silahkan periksakan ke service/jasa service komputer terdekat atau service center resmi komputer anda.

Selasa, 08 Januari 2013

konsep web berbasis cms

1.Pengertian Content Management System (CMS) 


CMS (Content Management System) adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelola dan memfasilitasi proses pembuatan, pembaharuan, dan publikasi content secara bersama (collaborative content management). Content mengacu pada informasi dalam bentuk teks, grafik, gambar maupun dalam format-format lain yang perlu dikelola dengan tujuan memudahkan proses pembuatan, pembaharuan, distribusi, pencarian, analisis, dan meningkatkan fleksibilitas untuk ditransformasikan ke dalam bentuk lain. Terminologi CMS sendiri cukup luas, di antaranya mencakup software aplikasi, database, arsip, workflow, dan alat bantu lainnya yang dapat dikelola sebagai bagian dari mekanisme jaringan informasi suatu perusahaan maupun global.
CMS (Content Management System) terbukti merupakan sebuah aset penting bagi perusahaan untuk mengelola content situs web dan portal secara efisien dan efektif. Saat ini, berbagai perusahaan mengkombinasikan content tak berstruktur dengan transaksi tradisional dan application logic untuk membangun aplikasi berbasis Web. Web application ini mewujudkan interaksi yang lebih personal dengan para user-nya, dan meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan layanan mandiri bagi para karyawan, partner, penyedia barang dan pelanggan. Aplikasi berbasis Web yang semakin berdaya, secara tidak langsung meningkatkan peranan dan pentingnya CMS sebagai bagian dari infrastruktur aplikasi perusahaan. Alhasil, pemilihan CMS yang akan diterapkan di perusahaan tidak bisa dianggap remeh.
Dengan adanya CMS yang terintegrasi dengan sebuah WebSite akan memberikan suatu nilai lebih yang akan meningkatkan fungsionalitas dan fleksibiltas dari Web Site tersebut, terlebih pada WebSite yang tujuan pemanfaatannya sebagai media promosi dan membangun citra konsumen, dimana kontinuitas dan inovasi dalam pemasaran produk-produk secara berkala dan berkesinambungan sebagai suatu hal yang memegang peranan penting dalam tercapainya target pemasaran.
 

2. Pengertian Content Management System

CMS (Content Management System) adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelola dan memfasilitasi proses pembuatan, pembaharuan, dan publikasi content secara bersama (collaborative content management). Content mengacu pada informasi dalam bentuk teks, grafik, gambar maupun dalam format-format lain yang perlu dikelola dengan tujuan memudahkan proses pembuatan, pembaharuan, distribusi, pencarian, analisis, dan meningkatkan fleksibilitas untuk ditransformasikan ke dalam bentuk lain. Terminologi CMS sendiri cukup luas, di antaranya mencakup software aplikasi, database, arsip, workflow, dan alat bantu lainnya yang dapat dikelola sebagai bagian dari mekanisme jaringan informasi suatu perusahaan maupun global.
CMS (Content Management System) terbukti merupakan sebuah aset penting bagi perusahaan untuk mengelola content situs web dan portal secara efisien dan efektif. Saat ini, berbagai perusahaan mengkombinasikan content tak berstruktur dengan transaksi tradisional dan application logic untuk membangun aplikasi berbasis Web. Web application ini mewujudkan interaksi yang lebih personal dengan para user-nya, dan meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan layanan mandiri bagi para karyawan, partner, penyedia barang dan pelanggan. Aplikasi berbasis Web yang semakin berdaya, secara tidak langsung meningkatkan peranan dan pentingnya CMS sebagai bagian dari infrastruktur aplikasi perusahaan. Alhasil, pemilihan CMS yang akan diterapkan di perusahaan tidak bisa dianggap remeh.
Dengan adanya CMS yang terintegrasi dengan sebuah WebSite akan memberikan suatu nilai lebih yang akan meningkatkan fungsionalitas dan fleksibiltas dari Web Site tersebut, terlebih pada WebSite yang tujuan pemanfaatannya sebagai media promosi dan membangun citra konsumen, dimana kontinuitas dan inovasi dalam pemasaran produk- produk secara berkala dan berkesinambungan sebagai suatu hal yang memegang peranan penting dalam tercapainya target pemasaran.
Beberapa waktu lalu untuk membangun website menghabiskan waktu yg lama, karena selain mengatur tampilan layout (memahami disain grafis) sebuah halaman web juga perlu mengerti berbagai pemrograman web yg statis (HTML, Java…) maupun yg dinamis (ASP, JSP, PHP, CFML, WML…).
Tetapi jgn kecil hati dulu, karna para webmaster dunia udah mengembangkan yg namanya CMS (Content Management System) sehingga siapapun bisa membangun website bagus sekalipun tidak cukup mengerti pemrograman teknis. Tentunya dengan berbagai pilihan sesuai tujuan umumnya : seperti untuk artikel (Blog), berjualan (eCommerce), pendidikan (eLearning), berbagai Informasi (Portal), Forum Diskusi dll.
Sesuai bahasanya CMS (Content Management System) bisa dipahami sebagai sistem <System> yang mengelola <Management> isi <Content>. Tentunya yg dimaksud isi adalah isi/informasi yg akan ditampilkan pada halaman web. Dengan demikian CMS dirancang agar pemilik web lebih FOKUS mengelola isi/informasi yg akan disajikan, sedangkan untuk tampilan dan fitur tambahan sudah tersedia banyak pilihan <tinggal Install/Uninstall aja>.
Sebagai sebuah sistem tentunya CMS terdiri dari beberapa hal yg saling terkait. Untuk tampilan web banyak tersedia (Theme/Template) yg bisa didapat gratis/bayar, sedangkan untuk menambahkan fitur di web bisa ditambahkan (Component/Module/Plugin). Isi/Content akan tersimpan di database (MSSQL, MySQL, PostgreSQL..) untuk memudahkan pengkategorian.
Dalam mengelola Isi/Content web tentunya untuk keamanan ada level pengguna. Hanya pengguna/user dengan level tertentu yang bisa mengelola seluruh isi dan tampilan web, yang dapat dikelola di halaman Administrator/Dashboard.
Kesimpulannya CMS dibuat untuk memudahkan setiap orang untuk membangun website tanpa harus memahami secara mendalam tentang Desain Grafis ataupun pemrograman web, cukup fokus pada isi/content yg akan disajikan, kemudian tentukan CMS yg akan digunakan sesuai website yg mau dibangun.
Secara umum berdasarkan content/isinya website dapat dikategorikan sbb:
* Blog : berisi catatan jurnal (harian/bulanan/tahunan) atau artikel dgn kategori tertentu. CMS yg bisa dipilih: Textpattern, Serendipity, WordPress…..
* eCommerce : berisi informasi produk yg mau dijual/lelang/sewa dan kemampuan bertransaksi secara online. CMS yg bisa dipilih: OSCommerce, PrestaShop, Magento….
* eLearning : berisi informasi untuk pendidikan dan kemampuan belajar interaktif secara online. CMS yg bisa dipilih: ATutor, eFront, Moodle…
* Forum : berisi diskusi sesuai isu yang diangkat dan kemampuan membagi menjadi beberapa Thread/topic/sub-topic. CMS yg bisa dipilih: phpBB, SMF, MyBB, vBulletin…
* Portal : dapat berisi berbagai informasi dengan banyak fitur yang bisa disesuaikan